Natajabar.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta resmi menetapkan status tanggap darurat bencana pergerakan tanah yang melanda Kampung Pasirmunjul, Desa Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Hasil kajian ahli geologi, BPBD, dan sejumlah instansi terkait menyatakan wilayah terdampak tak lagi layak huni.
Pergerakan tanah yang terjadi sejak sepekan terakhir menyebabkan puluhan rumah rusak. Bahkan, beberapa di antaranya ambruk. Bencana geologi ini menimpa satu rukun warga (RW) yang mencakup satu kampung penuh
Informasi terkait dampak perhari ini yaitu kerusakan akibat gerakan tanah sebanyak 69 rumah, 83 KK, 256 jiwa.
Dari 69 rumah ini dan 83 KK itu dampak terhadap manusia itu tersebar di beberapa pengungsian diantara nya 47 KK 145 jiwa mengungsi di kerabat, sodara dan ada yang mengontrak, kemudian 36 KK 111 jiwa itu di ungsikan di GOR Desa Pasir Munjul itu data yang kami dapatkan per hari ini 17 Juni 2025.
Data ini bisa berubah kapan saja karena kita perkirakan dan dapat informasi dan bahwasanya yang mengontrak atau di rumah sodara nanti ke depan nya akan mengungsi di GOR Desa ini, kami bersama Dinsos, PMI , Pemerintah Kecamatan.
Pemerintah Desa menyiapkan segala sesuatunya untuk mengantisipasi datang nya gelombang pengungsi yang tadi nya ngungsi di kerabat dan mengontrak. Informasi dari Kordinator Reaksi Cepat BPBD Purwakarta Sayidina Hamzah.
Akim Mustofa Sebagai Camat Sukatani Mengatakan "Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan ke desa pasir Munjul terutama ke warga yang terdampak pergeseran tanah kami dari pemerintahan kecamatan menghaturkan banyak terimakasih kepada yang telah memberikan bantuan dari Pemprov Jabar, Alhamdulillah tadi Jasamarga kantor pusat sudah datang , dan sudah banyak Alhamdulillah, Dari semua pihak yang peduli kami ucapkan terima kasih."
"Untuk kedepannya terutama pengungsi kami kemarin dengan bapak Bupati sudah mewacana kan untuk relokasi warga, insa Allah kemarin sudah di mohonkan dan mungkin ke depan di proses tanah dari PTPN, karena kemarin juga Bapak Bupati sudah mencari lokasi lokasi, tetapi jaraknya agak jauh."
"Seperti tempo dulu kejadian semacam pernah di bikin kan rumah rumah panggung tapi mereka tidak mau mengisi dengan alesan karena jauh dengan sawah nya , jauh dengan kebun nya sedangkan mereka itu para petani yang mata pencaharian nya dari hasil kebun , dari hasil sawah, alesannya karena kami jauh katanya nah sekarang di khawatirkan seperti itu jadi kita merelokasi menjadi mubazir."
"Makanya sekarang lagi di upayakan lahan lahan yang agak dekat dengan perkampungan ini tapi dengan catatan yang aman tidak terjadi kejadian seperti ini. Kemarin sudah turun dari Geologi Jabar, kemudian dari BPBD Jabar juga turun." Ucapnya.
Turun juga bantuan dari PMI Jabar berupa food kit, aidzen kit, family kit, masker , dan peralatan bantuan lain nya.
Budi Pratama selaku Plt Kepala Markas PMI Jabar Mengatakan " Untuk bantuan dari PMI sementara itu saja yang kita berikan karenakan sifatnya sangat insidentil, dan kita juga baru masuk laporan baru tadi jam 5 pagi subuh, makanya kita langsung cepat bergerak tadi nya mau pagi di karenakan ada rapat dahalu transfusi darah se-Jawa Barat, makanya kita bisa hadir disini sedikit sore." Ucapnya
Semoga semua pihak bisa sinergi untuk membantu para korban terutama pihak camat, BPBD , Pihak Polri ,Desa dan lain semuanya agar semua korban dapat di evakuasi dengan lancar, Harap Budi.
Sayidina Hamzah Sebagai Kordinator Reaksi Cepat BPBD Purwakarta Mengatakan "Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak telah memberikan bantuan kepada korban pengungsi gerakan tanah di Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta."
"Alhamdulillah kebutuhan dasar nya sudah terpenuhi mulai dari sembako, matras terus selimut dan yang lainnya, Alhamdulillah kita maksimalkan kita upayakan terus untuk pemenuhan kebutuhan para pengungsi." Ucapnya.
no2(nj)
Posting Komentar